Di sebagian besar daerah di Indonesia, air limbah yang berasal dari aktivitas mandi mencuci dan memasak (grey water) dibuang ke perairan tanpa diolah dahulu. Di alam ini sudah ada yang mengolah bahan organik yang terkandung dalam limbah yang dihasilkan. yang mengolah tersebut adalah bakteri.
Namun bakteri dalam mengolah limbah di alam ada batasannya.Smakin banyak bahan organik dalam air limbah semakin berat kerja bakteri yang menyebabkan lingkangan tercemar. Oleh karena itu grey water perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan.
Bahan organik dalam grey water digambarkan dengan Chemical Oxigen Demand (COD) yang nilainya berkisar antara 100-700mg/L. Untuk mengolah limbah dengan kadar COD < 1000 mg/L bakteri yang tepat adalah bakteri aerobik. Sedangkan limbah dengan kadar COD > 1000 mg/L bakteri yang bekerja adalah bakteri anaerobik.
Apa Itu Bakteri Aerob dan Anaerob?
Perbedaan aerob dan anaerob adalah, bakteri aerob kelangsungan hidupnya tergantung pada oksigen. Oksigen dimanfaatkan sebagai proses berkembang biak, pertumbuhan dan kelangsungan hidup salah satu jenis bakteri pengurai ini untuk mendapat suplai oksigen yang cukup.
Sementara bakteri anaerob merupakan mikroba yang dapat hidup meski lngkungan sekitar tidak terkandung oksigen. Dengan kata lain, jenis bakteri ini pada dasarnya bisa hidup tanpa udara sekitar.
Bakteri aerob hidup berkoloni membentuk flok berenang-renang bersama dalam perairan maupun kolam limbah. Bakteri ini juga suka menempel bersama-sama di suatu media membentuk biofilm. Biofilm membuat bakteri lebih tahan terhadap gangguan dari luar. selain itu koloni ini dapat membentuk nutrientnya sendiri, karena bakteri yang mati dapat membuat nutrient bagi bakteri yang hdup.
Lalu bagaimana bakteri aerob mengolah sampah organik?
bakteri mengeluarkan enzyme yang dapat melarutkan bahan organik susah larut agar mudah dudegradasi. Setelah larut, bahan organik akan diserap masuk ke dalam tubuh bakteri.
Manfaat Bakteri Pengurai Limbah Aerob dan Anaerob
- Bakteri aktif siap pakai (tanpa perlu aktifasi)
- Meningkatkan populasi bakteri baik
- Reaksi cepat dalam menangani bau
- Menguraikan lemak dan minyak
- Menurunkan Ammonia, COD, BOD, Phospot
- Menjaga kesetabilan pH & menjernihkan air limbah
- Ramah lingkungan dan aman bagi manusia
- Tanpa bahan kimia dan tidak beracun
Komposisi Bakteri Pengurai Limbah Aerob dan Anaerob
- Nitrosomonas sp (species bakteri yang merubah senyawa amonia menjadi nitrit)
- Nictro bacter sp (species bakteri yang merubah senyawa nitrit menjadi nitrat)
- Pseudomonas sp (species bakteri yang dapat merubah senyawa nitrat menjadi nitrogen bebas dan menguraikan)
- Senyawa organic (karbohidrat,lemak dan protein) menjadi senyawa yang sederhana dan larut dalam air)
- Bacillus sp (species bakteri yang dapat merubah senyawa nitrat menjadi senyawa nitrogen bebas dan Menguraikan senyawa organic (karbohidrat,lemak dan protein) menjadi senyawa sederhana dan larut dalam air.
Demikianlah pembahasan artikel kali ini. Semoga bermanfaat. Jangan lupa bagikan ke grup WhatsApp keluargamu agar Kakek, Nenek hingga ponakanmu juga ikutan tahu