Istilah ‘Ramadan Kareem’ dan ‘Ramadan Mubarok’ banyak muncul saat bulan Ramadan seperti saat ini. Tentu saja, kata-kata tersebut memiliki arti yang merujuk pada keberkahan pada bulan Ramadan dan sangat mewakilkan makna sebenarnya dari Ramadan itu sendiri.
Bulan Ramadan, sebuah bulan suci yang ada di bulan kesembilan kalender Hijriah dan sangat dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, bukan hanya sekadar periode puasa fisik. Di balik kewajiban menahan lapar dan dahaga, Ramadan membawa berbagai makna mendalam dan kebiasaan yang kaya akan nilai-nilai spiritual.
Bulan Ramadan sudah memasuki masa pertengahan di tahun 2024 ini. Sebelum mencapai hari lebaran di akhir bulan Ramadan ini, umat Muslim di bulan ini menjalankan ibadah puasa dan diiringi dengan sahur, berbuka, dan salat tarawih di malam setiap harinya.
Sebagai seorang Muslim, berpuasa dan beribadah adalah kewajiban. Akan tetapi, sebagian dari kita tidak memerdulikan dan tidak mencari tahu lebih dalam mengenai makna dan esensi dari bulan suci ini.
Ramadan lebih dari sekadar menahan lapar dan haus, ada banyak makna dan hikmah yang bisa diambil oleh orang yang menjalankannya. Oleh karena itu, bagaimana esensi penting dari kehadiran bulan ini?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Ramadan memiliki makna yang mendalam bagi Muslim seluruh dunia disamping kegiatannya menahan lapar dan haus. Kesadaran akan nilai-nilai utama dari Ramadan perlu dicermati bersama-sama.
Ramadan merupakan saat-saat yang ditetapkan untuk menunjukkan rasa ketaatan pada perintah Allah SWT. Dengan menjalankan puasa penuh selama Ramadan, umat Muslim menunjukkan kepatuhan dan penghormatan mereka kepada Allah SWT.
Pada bulan suci ini, melakukan introspeksi diri dan pembersihan spiritual adalah hal yang tepat. Melalui puasa, umat Muslim berusaha untuk membersihkan jiwa mereka dari dosa-dosa, merenungkan kesalahan masa lalu, dan berusaha memperbaiki perilaku mereka di masa depan.
Bulan Ramadan mendorong umat Muslim untuk melakukan lebih banyak hal-hal baik, seperti memberi sedekah, membantu orang tidak mampu, dan memberikan makanan kepada yang membutuhkan. Di bulan ini orang-orang lebih memerhatikan kebutuhan sesama dan berbagi keberkahan yang mereka miliki.
Puasa Ramadan mengajarkan umat Muslim untuk mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan kesabaran. Dengan menahan diri dari makanan, minuman, dan perilaku yang tidak baik sepanjang hari, umat Muslim belajar mengendalikan dorongan-dorongan negatif.
Ramadan menguatkan ikatan sosial dalam komunitas Muslim melalui tradisi berbuka puasa bersama, saling berbagi makanan, dan membantu sesama yang membutuhkan. Ini adalah waktu untuk menunjukkan solidaritas, empati, dan kepedulian terhadap orang lain.
Bulan Ramadan sendiri banyak memiliki istilah-istilah yang tidak jarang kita dengar terutama saat bulan puasa. Sebut saja dengan istilah Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarok. Istilah-istilah ini tentu memiliki artinya masing-masing dan relevan dengan esensi bulan suci.
Istilah ini terdiri dari dua kata, yakni “Ramadan” yang merujuk pada bulan kesembilan di kalender Islam dan “Kareem” yang dalam bahasa Arab memiliki “mulia” atau “penuh kemuliaan”. Ramadan Kareem artinya bulan Ramadan yang penuh dengan berkah, keberkahan, dan kebaikan danmencerminkan pentingnya bulan Ramadan dalam kehidupan umat Islam.
Sementara itu, Ramadan Mubarak merujuk pada kata “Ramadan” dan “Mubarak” berarti “diberkahi” atau “dikaruniai keberkahan”. Dengan mengucapkan Ramadan Mubarak, umat Muslim menyampaikan harapan dan doa untuk bulan Ramadan yang diisi dengan berkah, kebaikan, dan kesucian.
Berdasarkan pengamatan Hilal dan Sidang Isbat yang telah dilakukan sebelumnya, Ramadan 2024 di Indonesia ditentukan jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024. Sebelumnya, Muhammadiyah sudah lebih dulu menentukan hari pertama puasa Ramadan 2024 di hari Senin, 11 Maret 2024.
Kebiasaan-kebiasaan unik di Bulan Ramadan menjadi nilai penting tersendiri yang menunjukan esensi makna dari Ramadan tersebut. Umat Muslim tampaknya tak mau ketinggalan untuk turut serta melakukan berbagai hal yang menunjukkan ciri khas Ramadan.
Tradisi takjil adalah kegiatan yang selalu ramai dilakukan di bulan suci ini. Umat Muslim di Indonesia biasanya akan serentak menjual dan membeli berbagai macam makanan untuk dijadikan pelengkap berbuka puasa, mulai dari kue tradisional hingga modern.
Tradisi berbuka puasa bersama, atau iftar, adalah bagian penting dari Ramadan. Keluarga, teman, dan komunitas umat Muslim berkumpul untuk berbuka puasa bersama setiap hari, berbagi makanan, dan menjalin kebersamaan.
Tradisi Beduk Sahur adalah praktik yang dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia sebagai bagian dari ritual sahur selama bulan Ramadan. Hal ini biasa dilakukan oleh anak-anak dan remaja di pemukiman untuk membangunkan penduduk di pagi hari menjelang sahur menggunakan beduk yang dipukul.
Meskipun bukan kebiasaan unik yang identik dengan berpuasa, lupa mematikan lampu sering dilakukan dan menjadi kebiasaan saat Ramadan karena terlalu sibuk atau sekadar lupa selepas sahur. Hal ini adalah kebiasaan buruk karena bisa berdampak ada kenaikan harga biaya listrik.
Baca Juga: Strategi Jitu dalam Instalasi Listrik Rumah yang Ramah
Fitting lampu pintar myECO dapat dioperasikan dengan mode jadwal otomatis melalui aplikasi dan website myECO. Fitur yang dimiliki dari produk ini menjamin Anda tidak perlu membayar biaya listrik membengkak akibat lupa mematikan perangkat lampu – Lihat di Tokopedia!
Tinggalkan Balasan