Beberapa tahun belakangan ini bumi dilanda pandemi Covid-19. Pandemi ini berdampak buruk dan berdampak baik pada bumi. Salah satu dampak baiknya adalah suhu udara menjadi lebih bagus dan lebih sehat. Itu dikarenakan pembatasan kegiatan agar pandemi ini tidak lagi menular. Sejumlah pabrik berhenti beroperasi, kendaraan-kendaraan di jalanan juga dibatasi. Hasilnya udara terbebas dari polusi.
Namun, sekarang pandemi sudah mulai mereda, kegiatan pabrik kembali dimulai, mobil motor kembali memadati jalan, polusi kembali terjadi. Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahun polusi udara menyebabkan juta kematian dini.
Hal ini juga menyebabkan penurunan fungsi paru-paru, infeksi saluran asma, dan jantung yang dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Dampak polusi udara juga setara dengan dampak kesehatan dari merokok tembakau dan makanan tidak sehat.
Penyebab dan Dampak Polusi Udara di Indonesia
Dari laman Kemkes.go.id, Indonesia masuk urutan 18 dari 220 negara dalam Air Quality Index (AQI) atau Indeks Kualitas Udara. Berikut Beberapa penyebab polusi udara di Indonesia:
1. Emisi Industri
Kegiatan industri menyebabkan polutan di udara meningkat. Partikel PM 2.5 dan 10, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, dan karbon monoksida menjadi penyebab utama yang dikeluarkan dari industri. Industri memakai pembakaran batu bara dan kayu sebagai sumber energi untuk memproduksi barang-barang. Dampaknya, polutan bisa membuat iritasi mata, radang tenggorokan, sampai masalah pernapasan.
2. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan sering terjadi ketika musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia. Hal ini terjadi karena beberapa wilaya memiliki kontur tanah gambut yang membuat api mudah menjalar.
Hal ini berisiko meningkatkan PM 2.5 di udara dan bertabrakan dengan zat berbahaya lain seperti gas kimia dan serbuk sari. Polutan juga menciptakan kabut tebal warna abu-abu gelap. Hal itu bisa menyebabkan iritasi mata, hingga sesak napas.
3. Pembakaran Bahan Bakar Fosil
Salah satu penyebab polusi udara adalah pembakaran batu bara, minyak, bensin yang menghasilkan listrik dan energi. Fosil yang dibakar melepaskan karbon monoksida dalam kadar tinggi. Karbon monoksida merupakan polutan beracun di udara. Jika terhirup, polutan ini dapat memompa oksigen hingga menyebabkan seseorang menderita sakit pernapasan.
4. Pertambangan
Penambangan merupakan proses di mana mineral di bawah bumi diekstraksi dengan memakai peralatan besar. Proses ini menyebabkan debu dan bahan kimia dilepaskan di udara. Udara tercemar ini berisiko menyebabkan turunnya fungsi pernapasan para pekerja dan penduduk sekitar.
5. Transportasi
Di Indonesia, kendaraan bermotor dan mobil menjadi penyumbang utama polusi udara. Di daerah perkotaan sering terjadi macet dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Kendaraan menghasilkan karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida, dan partikel. Polusi udara ini bisa menciptakan lubang di lapisan ozon. Dampaknya, bisa menyebabkan masalah kesehatan dan pemanasan global.
Baca Juga: Stop Global Warming, Mulai Langkah Pencegahan!
6. Produk Kimia dan Sintesis
Beberapa produk rumah mengandung Valatile Organic Compounds (VOCs) bisa berbahaya bagi tubuh. VOCS merupakan senyawa organik yang mudah menguap. Hal ini terjadi karena tekanan uap tinggi pada suhu ruangan.
Kandungan tersebut bisa ditemukan pada cat, pembersih, dan produk perawatan seperti parfum dan deodoran. Dampaknya, kualitas udara di dalam rumah buruk, resiko asma meningkat dan penyakit paru-paru.
7.Pembakaran Sampah Secara Terbuka
Membakar sampah di tempat terbuka bisa memicu pencemaran udara. Pembakaran sampah ini akan berdampak pada kesehatan seperti kanker, masalah hati, gangguan sistem kekebalan tubuh, fungsi reproduksi, juga memengaruhi sistem saraf.
Upaya Mengurangi dan Mencegah Polusi Udara
1. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Transportasi di jalanan merupakan penghasil oksida nitrogen terbesar. Nitrogen oksida merupakan polutan udara yang memiliki efek buruk terhadap paru-paru. Masalah polutan yang berbahaya dari kendaraan bermotor dapat dirasakan di kota-kota besar dengan lalu lintas yang padat.
Untuk membantu mengurangi polusi dari kendaraan bermotor dapat melakukannya dengan cara seperti tidak berkendara di saat jam macet, membawa bekal agar tidak perlu keluar berkendara saat jam makan siang. Hindari juga untuk menggunakan mobil dengan bahan bakar diesel, karena mobil ini mengeluarkan lebih banyak nitrogen oksida.
2. Menggunakan Produk Daur Ulang
Terdapat banyak proses yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk. Mulai dari bahan baku yang perlu ditambang, di angkut, diolah hingga akhirnya diubah menjadi produk siap pakai.
Setiap tahap pembuatan suatu barang, disertai dengan emisi, bahan kimia gas rumah kaca, dan polutan lainnya. Dengan menggunakan produk daur ulang, penggunaan energi dan polusi bisa berkurang. Jadi Toppers, kamu harus mengusahakan untuk mencari produk daur ulang ya sebelum membeli sesuatu.
3. Menanam Pohon
Menanam pohon di sekitar rumah merupakan langkah kecil yang dapat mengurangi polusi udara secara signifikan. Berdasarkan penemuan para peneliti dari University of Southampton, pohon menyerap 850-2.000 ton partikel berbahaya dari udara perkotaan setiap tahunnya.
Selain menghilangkan partikel, pohon juga menurunkan kadar nitrogen dioksida, sulfur dioksida, karbon dioksida dan monoksida, ozon, benzena, dan dioksin. Pohon yang ditanam juga mampu memperlambat udara yang tercemar agar tidak dibawa jauh oleh angin.
Mampir juga ke: TEKNOLOGI SAMPAH TEPAT GUNA
Demikianlah pembahasan artikel kali ini. Semoga bermanfaat. Jangan lupa bagikan ke grup WhatsApp keluargamu agar Kakek, Nenek hingga ponakanmu juga ikutan tahu