myeco.id Source Pexels
Halo sobat MinCo, udah pada tau belum kalau kebakaran di Indonesia itu sering terjadi akibat korsleting listrik. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyebutkan dalam lima tahun terakhir, sebanyak 60-70 persen kebakaran di jakarta akibat korsleting listrik. Terhitung dari 2018-2022 kebakaran di Jakarta sudah terjadi lebih dari 8000 kejadian dan lebih 4800 diantaranya terjadi akibat korsleting listrik.
Gak hanya dari Jakarta nih. Terbang kita ke Makassar, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Sulawesi Selatan mencatat sebanyak 166 kebaran rumah sepanjang tahun 2022 dan 84 diantaranya akibat korsleting.
Jika dilihat lagi ke belakang, pada tathun 2021. ada sebanyak 17.768 kasus kebakaran di Indonesia dan 5.274 kasus diantaranya terjadi akibat korsleting.
6 Penyebab Terjadinya Korsleting Listrik:
1. Colokan listrik yang menumpuk
Memasang colokan listrik pada kontak T atau sejenisnya juga bisa menjadi penyebab korsleting loh, sobat MinCo. Hal ini disebabkan suhu panas arus listrik yang timbul ketika terlalu banyak colokan listrik yang terpasang. Nantinya suhu tersebut justru akan terperangkap dan menimbulkan korsleting. Untuk itu, hindari memasang colokan berlebihan ya.
2. Kabel yang digunakan kurang berkualitas
Kualitas kabel pada listrik harus sangat diperhatikan. Kabel yang berkualitas akan menjamin keamanan pengguna dan meminimalisir korsleting listrik. Pastikan memiliki kabel yang sudah berlabel Standar Nasional Indonesia.
3. Sumber listrik terkena air
Sumber listrik yang terkena air juga menyebabkan korsleting listrik. Usahakan tidak meletakkan komponen ataupun sumber listrik berdekatan dengan air, hal ini untuk menghindari korsleting.
4. Sumber listrik dekat dengan sumber panas
Komponen listrik yang berdekatan dengan sumber panas juga bisa memicu korsleting listrik. Percikan api bisa timbul saat sumber listrik terkena paparan panas berlebih. Sebaiknya jauhkan sumber listrik dari sumber panas.
5. Sambungan kabel tidak rapi
Salah satu penyebab korsleting di rumah adalah samnumgam kabel yang berantakan. Ketika ingin menyambung kabel dengan cara menyolder di rumah, pastikan sudah melakukannya dengan rapi. Dengan begitu, meminimalisir terjadinya arus pendek listrik.
6. Kapasitas kabel yang tidak sesuai
Kapasitas kabel yang tidak sesuai besaran arus listrik juga bisa menjadi faktor korsleting. Ketika besaran arus listrik yang dihantarkan tidak sesuai dengan kapasitas kabel, maka dapat memicu arus pendek. Untuk itu pilih kabel yang sesuai dengan kapasitas arus listriknya. gry kasyno owoce
Cara Mengantisipasi Kebakaran Akibat Korsleting Listrik:
1. Matikan lampu dan cabut kabel saat setelah digunakan
Sering kali kita lalai dan menyepelekan hal kecil seperti ini, sedangkan akibat yang ditimbulkan bisa merugikan banyak orang. Agar memudahkanmu dalam mematikan lampu dimana saja dan kapan saja, MyECO bisa menjawab apa yang kamu butuhkan
2. Tidak menumpuk steker
Salah satu alat pengaman yang digunakan untuk mencegah korsleting listrik adalah dengan tidak menumpuk steker.
3. Tidak mengganti sekring pemutus arus pada listrik induk tanpa izin.
Melakukan hal yang berkaitan dengan arus listrik harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan mempunyai izin.
4. Rawat istalasi listrik secara berkala
Lakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi listrik masih layak digunakan atau perlu dilakukan penggantian komponen.
5. Punya APAR di rumah
Usahakan punya Alat Pemadam Api (APAR) di rumah untuk berjaga.
6. Jauhkan benda yang mudah terbakar dari instalasi listrik
Benda yang berbahan plastik dan kayu akan mudah terbakar jika terkena api akibat korsleting pada instalasi.
7. Periksa kabel, panel listrik dan sambungan kabel
Disarankan untuk memperbaharui listrik di rumah 5 tahun sekali
Setelah membaca dan mengetahui cara-cara diatas, pastikan kamu menerapkannya ya. Dengan menerapkannya, kamu sudah menyelematkan banyak hal akibat kebakaran.
Baca juga: Inilah 5 Alat Elektronik yang Boros Listrik. Bikin Tagihan Listrik Mahal!
Kunjungi semua platform myECO dan jangan lupa bagikan ke grup WhatsApp keluargamu agar kakek nenek sampai ponakanmu juga ikutan tahu.