Permasalahan Sampah di Kota-Kota Besar
Permasalahan sampah sudah menjadi lagu lama bagi pemerintah khususnya di Indonesia. Terlebih di kota-kota besar, di mana mobilitas penduduk sangat tinggi menyebabkan terjadinya kenaikan volume setiap harinya. Mengutip dari wartakota.com, pertumbuhan volume tersebut juga didukung oleh ketidakmampuan pemerintah dalam mengolahnya.
Bahkan melansir dari kejarmimpi.id, jumlah timbulan sampah nasional per harinya mencapai 175.000 ton. Melihat fakta di atas, tampaknya pengelolaan limbah yang tepat memang dibutuhkan demi mengurangi limbah yang menumpuk di TPA.
Pengolahan Limbah di Negara Maju
Sedangkan, ada cara unik dari negara maju untuk mengelola limbahnya. Merangkum dari beautyjournal.id, sejumlah negara berhasil menekan laju kepadatan volume limbah dengan beberapa cara unik dan sederhana.
- Swedia
Dikutip dari sinpo.id, pemerintah swedia bersama warganya telah memiliki kesadaran tinggi dalam mengolah sampah. Kesadaran ini membuat mereka mampu mengurangi emisi karbon dioksida hingga 2,2 juta ton per tahun.
Salah satu upaya yang dilakukan Swedia adalah menggunakan teknologi bernama Waste-To-Energy (WTE) yang mengubah sampah menjadi energi. Teknologi ini menggunakan uap panas dari proses pembakaran benda-benda tersebut untuk dimanfaatkan menjadi tenaga listrik yang disalurkan ke rumah warga. Mengutip dari goodnewsfromindonesia.id, barang-barang yang terbakar akan mengubah air menjadi uap yang dapat memicu pergerakan turbin penghasil listrik.
- Jepang
Mengutip dari lipi.go.id, pengelolaan sampah di Jepang menggunakan sistem 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Kegiatan tersebut berkaitan erat dengan daur ulang dan mengurangi atau memanfaatkan barang yang jarang dipakai.
Di samping sistem 3R, jepang juga memilah limbah dan mengkategorikannya sesuai dengan jenis masing-masing. Limbah tersebut dikategorikan menjadi 4 jenis, yaitu sampah yang berukuran besar, botol dan kaleng, sampah yang dapat dibakar, serta sampah yang tidak dapat dibakar.
Limbah yang sudah dikategorikan nantinya akan diambil oleh petugas sesuai dengan jadwal yang ada. Melansir dari we-xpats.com, sampah yang diambil tersebut akan dicuci oleh petugas hingga bersih sebelum dihancurkan di mesin pencuci.
Jerman Negara dengan Tingkat Daur Ulang Tertinggi
Jerman masuk ke dalam kategori negara dengan tingkat daur ulang tinggi sebesar 66,1% dari total sampah 1 juta ton/tahun. Maka tak heran, jerman menjadi negara pendaur ulang terbaik di dunia (katadata.co.id).
Menyadur dari waste4change.com, peraturan tegas dari pemerintah dan penyediaan tempat sampah yang berbeda untuk tiap jenis menjadi salah satu cara Jerman dalam mengelola limbah. Perbedaan warna tersebut dimaksudkan agar memudahkan proses daur ulang nantinya.
Selain itu, Jerman juga memiliki alat penukar botol dengan sejumlah uang yang bernama Pfand. Botol plastik yang dimasukan ke alat tersebut akan ditukar dengan sejumlah uang yang telah terdeposit dan bisa ditransaksikan di toko yang menjual botol berlogo Pfand.
Demikianlah beberapa cara unik dari negara maju untuk mengurangi volume limbah yang ada di negaranya. Semoga dengan artikel ini, kita menjadi lebih sadar bahwa pengelolaan limbah begitu penting mengingat kebersihan menjadi salah satu tolak ukur kenyamanan manusia dalam melangsungkan hidup di suatu negara.
Baca juga: Biopulping: Teknologi Ramah Lingkungan di Bidang Industri Kertas