Bagi umat muslim, malam Nuzulul Quran tentu tidak asing. Setiap tahunnya, malam Nuzulul Quran selalu ditunggu-tunggu apalagi beriringan dengan kehadiran bulan Ramadan.
myeco.id | source: freepik.com
Nuzulul Quran adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menandai turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Kejadian ini memainkan peran sentral dalam membentuk ajaran dan praktik agama Islam serta menegaskan pentingnya Al-Quran sebagai sumber petunjuk dan petuah bagi umat Muslim.
Mari kita bahas bagaimana fakta di balik malam Nuzulul Quran ini.
Baca Juga: Bulan Ramadan, Menelaah Makna Ramadan Kareem 2024
Apa Itu Malam Nuzulul Quran?
Secara harfiah, Nuzulul Quran berarti “penurunan Quran”, hal ini merujuk pada momen ketika wahyu pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad oleh Allah melalui malaikat Jibril. Kejadian ini terjadi di malam Lailatul Qadar, yang biasanya diidentifikasi sebagai salah satu malam terakhir di bulan Ramadan.
Peristiwa Nuzulul Quran terjadi di gua Hira, di luar kota Makkah, ketika Nabi Muhammad SAW tengah melakukan ibadah. Pada saat itu, beliau berusia empat puluh tahun, dan hidup dalam masyarakat Arab yang kala itu tengah terbenam dalam kegelapan moral dan spiritual.
Nuzulul Quran memulai peradaban agama Islam. Turunnya wahyu ini tidak hanya menandai awal misi kenabian Muhammad, tetapi juga memulai transformasi besar dalam sejarah umat manusia.
Al-Quran, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW selama periode kenabiannya yang berlangsung selama lebih dari dua puluh tahun. Wahyu tersebut disampaikan secara bertahap, mulai dari wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan, hingga wahyu terakhir yang turun menjelang wafatnya beliau.
Surat Al-Quran yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada malam Nuzulul Quran adalah Surat Al-Alaq. Ayat 1-5 dari surat ini merupakan surat pertama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tahap-Tahap Turunnya Kitab Suci Al-Quran
Tahap awal turunnya Al-Quran dimulai dengan peristiwa penting yang dikenal sebagai Nuzulul Quran itu sendiri di malam Lailatul Qadar. Peristiwa ini menandai awal misi kenabian Muhammad dan pembukaan pintu wahyu Allah.
Al-Quran selanjutnya turun secara bertahap selama kurun waktu lebih dari dua puluh tahun. Wahyu tersebut disampaikan dalam berbagai situasi dan konteks yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan umat pada waktu itu. Selama periode ini, ayat-ayat Al-Quran diturunkan secara bertahap untuk memberikan petunjuk perilaku, hukum, dan bimbingan kepada umat manusia.
Al-Quran turun sebagai jawaban atas berbagai situasi, tantangan, dan peristiwa yang dihadapi oleh umat Islam pada masa kenabian. Ayat-ayatnya seringkali merespons peristiwa aktual dan memberikan petunjuk langsung tentang cara menghadapi masalah tersebut.
Selanjutnya, Nabi Muhammad mengajarkan Al-Quran kepada para sahabatnya dan memastikan bahwa ajaran-ajaran Islam dapat membimbing perilaku umatnya. Proses penyampaian ini melibatkan pembacaan, penghafalan, dan pemahaman Al-Quran secara menyeluruh.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad, para sahabatnya bekerja keras untuk mengumpulkan, menghafal, dan menuliskan ayat-ayat Al-Quran yang tersebar dalam berbagai media. Akhirnya, di bawah kepemimpinan Khalifah Abu Bakar, ayat-ayat Al-Quran disatukan dalam bentuk yang disebut mushaf seperti yang kita kenal saat ini.
Nuzulul Quran di Bulan Ramadan
Beberapa ulama berpendapat bahwa Nuzulul Quran terjadi pada malam ke-17 dari bulan Ramadan. Pendapat ini didasarkan pada tradisi yang berkaitan dengan Lailatul Qadar. Sebagian lagi berpendapat bahwa Nuzulul Quran terjadi pada malam ke-19 atau malam ke-21 dari bulan Ramadan.
Akan tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa malam Lailatul Qadar bisa jatuh pada malam-malam terakhir Ramadan, seperti malam ke-23, malam ke-25, atau bahkan malam terakhir, ke-29. Pada tahun 2024 ini, malam ke-17 Ramadan jatuh pada hari Kamis, 28 Maret 2024.
Apa yang Harus Dilakukan Umat Muslim Saat Malam Nuzulul Quran?
Beribadah dengan Khusyuk
Saat Nuzulul Quran, umat Muslim dapat meluangkan waktu untuk melakukan ibadah secara khusyuk, seperti shalat, dzikir, dan berdoa. Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang memiliki pahala ibadah lebih banyak, sehingga umat Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
Memetik Pelajaran dari Perjalanan Panjang Nabi Muhammad SAW
Saat Nuzulul Quran, umat Muslim juga dapat mempelajari dan mengambil pelajaran dari sejarah turunnya Al-Quran dan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Ini dapat menjadi momen untuk merenungkan nilai-nilai ajaran Islam serta meneladani keteladanan Nabi dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan.
Berbuat Perilaku Kebaikan
Selain fokus beribadah dan memetik hikmah dari Nuzulul Quran, umat Muslim juga dianjurkan untuk melakukan amal kebajikan dan berperilaku baik pada malam Nuzulul Quran. Beberapa di antaranya berupa memberikan sedekah, menolong sesama, atau melakukan perbuatan baik lainnya yang berbuah kepada pahala.
Ciptakan Momen Ramadan Bersama Smart Lamp myECO
Saat Ramadan, umat muslim dituntut untuk banyak melakukan aktivitas di malam hari atau dini hari, seperti solat tarawih, sahur, bahkan mengaji di malam Nuzulul Quran. Agar tidak ada insiden kamu lupa mematikan perangkat listrik seperti lampu, kamu bisa menggunakan Smart Lamp dari myECO.
Smart Lamp ini dapat menambah kenyamanan kamu saat menunaikan ibadah di bulan Ramadan. Lampu ini dapat dinyalakan dengan mode jadwal yang bisa diatur melalui aplikasi myECO dan memiliki sensor otomatis yang mengikuti kondisi pencahayaan – Lihat di Tokopedia!
Leave a Comment