Pengertian dan Penyebab Rumah Kaca
Sebelumnya, sobat Minco harus tahu bahwa efek rumah kaca tidak memiliki hubungan dengan rumah kaca. Rumah kaca memiliki perbedaan makna dengan efek rumah kaca.
Rumah kaca atau green house merupakan sebuah rumah yang terbuat dari kaca dan digunakan untuk budidaya tanaman. Sedangkan efek rumah kaca adalah proses naiknya suhu bumi yang disebabkan terjebaknya panas matahari di atmosfer.
Merangkum dari okezone.com, atmosfer dan rumah kaca memililki kegunaan yang sama, yaitu sebagai tameng atau pelindung. Perbedaanya jika atmosfer melindungi bumi dari suhu panas, maka rumah kaca melindungi tumbuhan dari hama dan hawa panas. Sedang untuk prinsip kerjanya pun hampir memiliki kesamaan yang serupa yaitu menyerap , memantulkan, dan menyimpan panas. Letak beda diantara keduanya apabila atmosfer memliki daya penangkal sinar UV sedangkan untuk rumah kaca tidak.
Menurut jurnal Gravitasi, efek rumah kaca merupakan proses penyerapan dan pembuangan radiasi sinar infra red oleh berbagai macam gas di atmosfer dan bisa menimbulkan panas bumi menjadi naik sehingga dapat menyebabkan global warming.
Hal ini lantaran gas-gas yang terperangkap di dalam atmosfer tersebut memiliki sifat seperti kaca. Gas tersebut meneruskan radiasi gelombang pendek tetapi menyerap dan memantulkan radiasi gelombang panjang yang bersifat panas yang dipancarkan oleh bumi.
Adapun gas yang dimaksud seperti karbon dioksida, metana, nitrogen dioksida, PFC, freon, dan sebagainya. Gas-gas tersebut dapat berasal dari pembakaran, kendaraan bermotor, batu bara, alat elektronik, dan bahan bakar lainya.
Dampak Efek Rumah Kaca
Dilansir dari kompas.com, sebenarnya keberadaan gas rumah kaca di atmosfer membantu menjaga keseimbangan temperatur bumi. Hal ini dapat dilihat dari komposisi atmoster bumi yang terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas rumah kaca.
Namun, proses perkembangan teknologi dan populasi manusia yang kian hari kian meningkat mengakibatkan terjadinya peningkatan produksi gas rumah kaca.
Akibat dari efek rumah kaca tersebut menyebabkan terjadinya berbagai permasalahan lingkungan. Beberapa permasalahan yang timbul seperti cairnya es di kutub, peningkatan suhu bumi, perubahan ekstrem iklim.
Dampak yang ditimbulkan pun beragam mulai dari punahnya spesies hewan, hilangnya glester, dan berpengaruh pada hasil pertanian maupun perkebunan warga. Maka tak heran jika efek rumah kaca menjadi permasalahan global di seluruh dunia.
Mengutip dari mediaindonesia.com, Antonio Gutteres, sekjen PBB, dalam sidang Majelis Umum PBB pada 2022 mengajak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 45%-0% emisi pada 2050. Ia juga menyarankan kepada negara hingga organisasi multilateral untuk mewujudkan aksi perbaikan terhadap bumi.
Upaya Pencegahan
Upaya yang bisa dilakukan untuk menghambat efek rumah kaca adalah mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, menyetop pembakaran sampah rumah tangga, dan memanajemen penggunaan listrik di rumah. Manajemen listrik bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti mematikan alat elektronik yang tidak digunakan dan menggunakan salah satu produk myEco.
Baca juga: Produk myECO yang Bikin Kamu Makin Hemat
Lampu hemat energi myEco ini dirancang khusus menggunakan teknologi IoT. Teknologi IoT membuat penggunanya mampu efisien dalam penggunaan listrik sebab bisa diatur lewat ponsel pintar. Info lengkap tentang produk myEco dapat kamu lihat di online shop atau tekan tautan ini.