Apakah Benar Aktivitas di Ramadan Boros Listrik?

Daftar Artikel

myeco.id | source unsplash.com

Bulan Ramadan menjadi bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim di setiap tahunnya. Pasalnya, pada bulan ini lah umat muslim melaksanakan puasa dan banyak dari mereka akan lebih banyak fokus beribadah pada bulan ini.

Di sisi lain, aktivitas yang lebih banyak dilakukan di dalam rumah membuat perangkat elektronik bekerja lebih lama di banding hari-hari lain selain Ramadan. Hal ini membuat seseorang pun harus memantau penggunaan energi listrik selama bulan Ramadan agar tidak terjadi kenaikan tarif tagihan dan hal-hal lainnya.

Beberapa aktivitas yang dilaksanakan di bulan Ramadan dipercaya dapat meningkatkan konsumsi daya listrik, contohnya memasak untuk sahur dan berbuka dan berbagai aktivitas lainnya. Biasanya, pemborosan karena aktivitas ini dapat terjadi akibat dorongan beberapa faktor berikut ini.

Banyaknya Waktu Luang di Bulan Ramadan

Di saat bulan Ramadan, berbagai aktivitas dijalankan dengan lebih cepat karena beberapa pihak lebih memprioritaskan ibadah selama Ramadan dan tidak mau melewatkan waktu sahur, berbuka, maupun tarawih. Contohnya saja para pegawai yang pulang lebih awal dari jam kerja biasanya dan para siswa yang bersekolah hanya setengah hari.

Dari hal tersebut, banyak orang yang akhirnya memiliki waktu luang yang banyak untuk beraktivitas di rumah, beribadah, dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Waktu luang ini seringkali menjadi sumber boros listrik yang signifikan, yang mengakibatkan kenaikan tagihan listrik yang tidak diinginkan.

Bagi beberapa orang, banyaknya waktu luang ini menjadi kesempatan untuk menggunakan perangkat elektronik secara berlebihan, seperti menonton televisi, bermain game, atau berselancar di internet. Aktivitas-aktivitas ini memerlukan konsumsi energi listrik yang besar, yang pada akhirnya meningkatkan tagihan listrik bulanan.

Selain itu, banyaknya waktu luang juga dapat mengarah pada kecenderungan untuk meninggalkan perangkat elektronik menyala tanpa pengawasan. Banyak orang cenderung meninggalkan televisi, komputer, atau lampu menyala bahkan saat tidak digunakan secara aktif.

Kebiasaan ini tidak hanya menyebabkan pemborosan energi listrik, tetapi juga meningkatkan risiko overheating dan kerusakan perangkat elektronik. Dampaknya akan menjadi lebih besar, tidak hanya dari segi keuangan tapi juga berpengaruh pada lingkungan, bahkan berpotensi korsleting listrik.

Baca Juga: Fakta-Fakta Transisi Energi yang Perlu Kamu Ketahui

Perangkat Elektronik yang Lupa Dimatikan

Lupa mematikan perangkat elektronik seringkali terjadi selama Ramadan,
ketika fokus kita lebih terarah pada ibadah dan kegiatan lainnya. Mungkin itu
adalah televisi yang ditinggalkan menyala setelah menonton acara favorit, atau
komputer yang tetap terhubung ke internet meskipun tidak lagi digunakan.

Pemborosan listrik akibat lupa mematikan perangkat elektronik memiliki
dampak yang signifikan, baik bagi tagihan listrik maupun lingkungan. Bahkan,
perangkat yang lupa dimatikan dalam waktu yang lama bisa saja mengalami over
heating
dan pada akhirnya terjadi korsleting listrik.

Meskipun satu perangkat yang dibiarkan menyala mungkin tidak terlihat
signifikan, tetapi akan sangat berdampak jika terjadi dalam populasi besar.
Konsumsi energi yang tidak perlu dapat mengakibatkan lonjakan permintaan energi
yang meningkat.

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk meningkatkan kesadaran dan
membiasakan diri untuk memeriksa kembali perangkat elektronik sebelum
meninggalkan perangkat. Solusi menggunakan perangkat yang bisa diatur dengan
mode jadwal juga bisa menjadi salah satu pilihannya.

Penggunaan Perangkat Elektronik Meningkat

Orang-orang umumnya akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkegiatan di luar seperti bekerja dan bersekolah lebih lama dan pulang untuk beristirahat. Namun, pada bulan Ramadan kesempatan mereka untuk berada di rumah menjadi lebih lama karena adanya penyesuaian jadwal.

Perubahan jadwal dan waktu luang yang lebih banyak selama Ramadan sering
kali mengundang untuk menggunakan alat elektronik lebih sering. Dari menonton
acara televisi Islami hingga berkomunikasi melalui media sosial, penggunaan
smartphone, komputer, dan perangkat lainnya cenderung meningkat.

Bahkan, dengan aktivitas yang lebih banyak dilakukan di rumah juga semakin
meningkatkan konsumsi daya listrik perangkat. Misalnya microwave untuk
memasak, pendingin ruangan, dan lainnya.

Biasanya, meningkatnya penggunaan perangkat elektronik terjadi saat waktu
sahur dan juga menjelang berbuka hingga tarawih. Pada waktu tersebut, banyak
orang akan sibuk beribadah dan menyiapkan segala sesuatu menjelang puasa.

Lampu yang Tidak Dimatikan di Bulan Ramadan

Kebiasaan umum lainnya yang menyebabkan boros listrik selama Ramadan adalah meninggalkan lampu menyala tanpa pengawasan. Terutama di malam hari, lampu-lampu di rumah dan masjid seringkali dibiarkan menyala sepanjang malam untuk memberikan pencahayaan tambahan selama ibadah atau kegiatan lainnya.

Meskipun tujuannya baik, yaitu untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan terang, meninggalkan lampu menyala terus menerus tanpa perlu dapat menyebabkan pemborosan energi yang signifikan. Selain berdampak pada lonjakan tagihan listrik, lampu yang tidak dimatikan sepanjang hari berpotensi pada kenaikan permintaan akan energi.

Di sisi lain, bila PLN sebagai penyedia listrik tidak mengantisipasi hal ini, tentu akan terjadi gangguan pasokan listrik, pemadaman, atau bahkan kerusakan pada sistem distribusi energi. Untuk menyeimbangkan antara kebutuhan operasional Ramadan dan hemat energi, mungkin menggunakan lampu dengan mode jadwal merupakan solusi yang tepat.

Apa Contoh Hemat Listrik?

Dalam bulan Ramadan, contoh hemat listrik yang bisa kamu lakukan adalah tetap teliti untuk mematikan segala perangkat setelah tidak digunakan, memasak dengan porsi yang cukup agar tidak boros daya alat masak, gunakan lampu dan pendingin ruangan secara normal.

Warnakan Ramadanmu Bersama Produk myECO

Kebiasaan lupa mematikan lampu sepanjang saat bulan Ramadan bisa teratasi dengan menggunakan lampu pintar myECO. Lampu pintar ini memungkinkan kamu untuk membuat jadwal kapan lampu akan menyala dan mati.

Selain itu, menggunakan lampu pintar myECO sekaligus akan menghemat konsumsi daya listrik karena lampu ini hanya mengonsumsi 0.00000022 KWh saat kondisi daya mati tapi fitting menyala – Dapatkan Lampu Pintar myECO, Beli Sekarang!

SHARE

Berkontribusi pada Masa Depan yang Lebih Baik dengan myECO, Gunakan Produk yang Peduli Lingkungan Hari Ini!