Energi Alternatif dan Kebutuhan di Era Sekarang
Energi alternatif merupakan energi yang dapat menggantikan energi konvensional seperti listrik dan BBM. Melansir dari kompas.com, kebutuhan energi semakin lama semakin tinggi dikarenakan pertumbuhan penduduk yang pesat. Selain itu, keberadaan energi konvensional makin menipis, tentunya potensi energi terbarukan sangat dibutuhkan oleh manusia.
Peralihan energi konvensional ke energi alternatif dapat menyelamatkan kita dari berbagai kemungkinan yang ada ketika BBM ataupun bahan bakar listrik menipis. Misal ketika batu bara mulai kekurangan stok, dikhawatirkan terjadi lonjakan kenaikan harga pada tarif listrik yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dikutip dari katadata.co.id, stok bahan bakar merupakan salah satu faktor penentu kenaikan tarif listrik.
5 Jenis Energi Alternatif
Oleh sebab itu, penggunaan energi alternatif dapat menjadi penolong di tengah maraknya penggunaan energi konvesional. Dirangkum dari CNN Indonesia, berikut 5 jenis energi alternatif yang dapat diubah menjadi listrik:
Angin
Angin menjadi salah satu daftar energi alternatif yang dapat dialihfungsikan menjadi energi listrik. Goodstats.id mengatakan negara-negara di dunia mulai memanfaatakan energi ini karena dapat mengurangi emisi karbon dengan total peningkatan penggunaan sebesar 17% dari 2020 ke 2021.
Proses pembentukan energi angin berasal dari turbin angin yang mengubah energi kinetik menjadi energi mekanik. Kemudian energi mekanik tersebut digunakan pada generator dan menghasilkan energi listrik untuk keperluan sehari-hari.
Nuklir
Nuklir merupakan energi dalam nukleus atau inti atom. Energi ini berasal dari uranium yang terpecah di dalam reaktor untuk memanaskan air menjadi uap. Kegiatan ini digunakan generator turbin untuk menghasilkan listrik.
Sebelum menghasilkan listrik, nuklir akan melewati sebuah proses fisi nuklir. Di dalam proses inilah terjadi reaksi berantai yang menciptakan panas dan menyebabkan reaksi kimia yang menimbulkan adanya listrik di dalamnya. Salah satu negara yang menggunakan energi ini adalah Amerika Serikat.
Panas Bumi
Geothermal juga dikenal sebagai energi panas bumi. Melansir dari geodipa.co, cadangan energi panas bumi di Indonesia sekitar 40% yang mana komposisi terbanyak berada di wilayah Jawa Barat. Pemanfaatan energi panas bumi sebagai listrik dapat dilihat dari adanya uap air (steam) di daerah tersebut. Energi ini memiliki ramah terhadap lingkungan karena hanya sedikit melepaskan gas rumah kaca.
Mengutip dari theconversation.com, pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia sendiri menduduki peringkat kedua sebagai negara penghasil energi geothermal terbesar setelah Amerika Serikat dengan total kapasitas sebesar 1.948 MW.
Biomassa
Biomassa merupakan energi organik yang berasal dari bahan organik yang bisa diperbarui yang biasanya digunakan dalam jumlah besar. Dikarenakan berasal dari bahan organik, maka biomassa bersifat ramah lingkungan karena tidak mengandung CO2 di dalamnya.
Mengutip dari esdm.id, saat ini pemerintah tengah mengencarkan optimalisasi penggunaan biomassa sebagai langkah mengurangi penggunaan batubara yang masih dominan dalam skala nasional.
Matahari
Energi matahari menjadi sumber energi yang dapat diperbarui dan diperoleh secara cuma-cuma. Salah satu pemanfaatan energi matahari di Indonesia adalah adanya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang menjadi peluang kebaharuan teknologi di Indonesia. zakłady sportowe typy na dziś
Seperti yang tercantum pada laman jatengprov.go.id, lebih dari 50 pondok pesantren di Jawa Tengah sudah di pasang PLTS. Lebih lanjut, Kementrian Kemaritiman dan Investasi mengatakan permintaan panel surya di Indonesia cukup tinggi (Institute for Essential Services Reform).