Apakah kamu merasa sebagai seseorang yang boros listrik atau justru hemat?
Di era modern seperti sekarang, setiap lini kehidupan tidak akan terlepaskan dari penggunaan listrik. Mulai dari rumah tangga, perkantoran, bahkan industri yang sangat berperan penting pada hajat hidup orang banyak.
Dimasa sekarang, banyak sekali kegiatan yang menuntut penggunaan listrik yang dapat menimbulkan pemborosan. Penggunaan listrik yang besar dan boros seringkali terjadi dan menjadi tantangan tersendiri yang seharusnya dicegah bagaimanapun caranya. Di saat kemajuan teknologi memberikan kenyamanan yang luar biasa, penggunaan energi listriknya yang boros justru akan memberikan banyak akibat-akibat yang buruk.
Sebagian orang mungkin bisa saja tak sadar dengan hal ini karena seperti menjadi kebiasaan menggunakan berbagai peralatan listrik dengan seenaknya dan sebesar-besarnya. Akan tetapi, kebiasaan boros listrik ini harus segera dikurangi karena akan menyebabkan 4 dampak fatal seperti berikut ini.
Tagihan Listrik Bulanan Melonjak
Setiap akhir bulan tiba, pasti ada saja seseorang yang kaget melihat biaya tagihan listriknya yang melambung jauh tinggi. Insiden ini tampaknya bisa terjadi akibat dari cara penggunaan listrik yang sangat boros.
Berikutnya, dampak dari kebiasaan menggunakan listrik secara tidak bijak tampaknya tidak hanya akan berdampak pada lingkungan dan infrastruktur, melainkan dapat mempengaruhi keuangan pribadi. Hal ini tentu juga akan menyasar pada kestabilan ekonomi dan pengeluaran rumah tangga di tiap bulannya.
Faktanya, pengeluaran listrik per kapita di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2022, pengeluaran listrik per kapita di negara ini meningkat 7,64% dari yang tadinya Rp 37.032 menjadi Rp 39.860.
Hal ini tidak terjadi begitu saja, perilaku dari penggunanya sangat bisa mempengaruhi kenaikan angka biaya tagihan listrik. Perilaku penggunaan listrik yang tidak efisien, contohnya tidak mematikan perangkat saat sudah tidak digunakan, menggunakan alat pendingin ruangan secara berlebihan, peralatan yang tidak dirawat dengan baik, dan kurangnya kesadaran pengguna untuk menghemat listrik dapat menyebabkan biaya yang sangat membengkak.
Pengguna peralatan listrik dapat memanfaatkan energi ini dengan cara yang lebih baik untuk mencegah insiden buruk seperti meningkatnya tagihan listrik. Selain itu, selalu melakukan perawatan dan service berkala ke tiap perangkat untuk mencegah kerusakan juga akan sangat berpengaruh signifikan karena perangkat yang rusak biasanya akan memiliki daya konsumsi listrik yang lebih besar pula.
Baca Juga: Biofuel: Si Energi Alternatif yang Sedang Tren
Boros Listrik Bisa Menyebabkan Pemanasan Global
Berbeda dari tagihan listrik yang hanya berdampak pada individu, pemanasan global sudah menjadi suatu isu lingkungan paling mendesak yang dihadapi manusia pada saat ini. Pemanasan global masih menjadi pekerjaan yang tak kunjung usai untuk segera teratasi, atau setidaknya lebih ditekan penyebabnya.
Di tengah berbagai upaya dan perdebatan penyebab apa yang paling berpengaruh signifikan, pemborosan listrik menjadi dampak yang suka terabaikan. Hal ini akan diketahui saat ditelaah lebih dalam, boros listrik bisa berpengaruh besar pada pemanasan global dan perubahan iklim.
Pemanasan global yang berasal dari faktor boros listrik berakar dari produksi energinya yang berasal dari energi non terbarukan. Beberapa contohnya adalah gas alam serta batu bara.
Proses pembakaran bahan bakar fosil ini kemudian akan berpotensi menyebabkan gas rumah kaca dan menghasilkan karbon dioksida (CO2). Gas karbon dioksida ini yang kemudian menjadi penyebab utama dari pemanasan global.
Lebih lanjut, penggunaan listrik yang berlebihan juga berdampak pada permintaan energi yang lebih besar, yang pada akhirnya terjadi eksploitasi sumber daya alam. Aktivitas ini bisa menyebabkan deforestasi, kerusakan habitat, dan kerusakan lingkungan lainnya, yang berkontribusi pada pemanasan global.
Berpotensi Pada Akibat Pemadaman
Pemadaman listrik tampaknya masih menjadi hal yang serius dan menjengkelkan bagi banyak orang. Terjadinya pemadaman listrik akan menganggu aktivitas manusia, semua bisnis terhenti seketika, dan kadang-kadang bisa mengancam kehidupan.
Salah satu faktor penyebabnya adalah boros saat menggunakan listrik. Penting untuk memahami bahwa saat terjadi pemadaman listrik, ini bukanlah tindakan sepihak dari penyedia layanan listrik semata.
Pemadaman listrik dapat terjadi sebagai upaya terakhir untuk mencegah hal fatal terjadi akibat infrastruktur listrik yang rusak. Konsumsi listrik yang berlebihan meningkatkan beban pada sistem distribusi, transformator, dan kabel, yang berakibat pada kegagalan komponen-komponen kunci dan pemadaman listrik.
Contohnya saja kebiasaan meninggalkan televisi tanpa dimatikan. Beban daya yang terhimpun pada perangkat tersebut akan terakumulasi, berpotensi pada korsleting listrik, dan akhirnya memicu pemadaman.
Boros Listrik Membuat Cadangan Energi Menurun
Salah satu konsekuensi lainnya dari boros listrik yang kurang diperhatikan adalah menurunnya cadangan energi secara keseluruhan. Padahal, cadangan energi adalah hal yang penting untuk diperhatikan karena menyangkut kehidupan manusia di masa depan.
Perlu diketahui bahwa energi listrik yang kita gunakan sebagian besar dihasilkan dari sumber non terbarukan, seperti batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Pemakaian berlebihan dari tidak hanya menguras cadangan energi, tetapi juga meningkatkan jejak karbon kita dan mempercepat perubahan iklim.
Dengan semakin borosnya penggunaan energi listrik, cadangan energi yang tersedia akan semakin menipis, meningkatkan risiko krisis energi di masa depan. Bukan hal yang baik tentu jika membiarkan generasi mendatang tidak bisa menikmati energi karena keborosan kita di masa kini.
Selain itu, boros listrik juga mempengaruhi infrastruktur energi secara keseluruhan. Saat permintaan energi terus meningkat, tekanan pada sistem distribusi dan penyimpanan energi juga bertambah.
Kurangnya infrastruktur yang memadai dapat mengakibatkan kegagalan dalam penyediaan energi yang stabil dan andal, utamanya saat dibutuhkan pada saat permintaan tinggi. Hal ini akan berdampak signifikan pada aktivitas dan juga siklus ekonomi.
Bagaimana cara agar tagihan listrik bulanan tidak semakin besar?
Caranya mudah, cukup memulai kebiasaan hemat energi listrik dari sekarang. Kamu dapat mulai untuk mematikan perangkat saat tidak digunakan, menggunakan peralatan listrik hemat energi, dan selalu rawat perangkat listrik.
Hemat Listrik Bersama Produk Hemat Energi myECO
Bagi kamu yang sedang mencari alternatif cara untuk memulai hidup hemat listrik, mungkin akan cocok dengan produk myECO satu ini. Smartplug myECO berbasis IoT bisa menjadi jawaban kamu untuk mulai kebiasaan hemat listrik.
SmartPlug ini bekerja dengan cara dijadwal melalui aplikasi dan website resmi myECO. Kamu bisa menentukan kapan perangkat listrik yang kamu gunakan akan menyala atau mati secara otomatis, maka potensi penggunaan perangkat yang sia-sia dapat terhindarkan – Belanja SmartPlug myECO di Tokopedia!